Kata
mbah Kakung (kakek) waktu saya masih kecil:
“Ojo
sok ngapusi, mengko ora duwe konco”
“Jangan
suka berbohong, nanti ga punya temen”
Hanya
1 kalimat sederhana. Terdiri dari 7 kata. Tapi sarat makna.
Bukan
sok suci bahwa saya tidak pernah berbohong. Tentu saja saya juga pernah
berbohong sesekali, untuk menyelamatkan diri atau pun untuk menentramkan
orang-orang di sekitar (berbohong untuk hal baik). Tapi pembelaan saya, hal itu
ga saya lakukan terus menerus dan itu emank perlu (menurut saya, haha..).
Tapi
apapun alasannya, berbohong adalah SALAH!!!
Yang
menyedihkan adalah saat seseorang berbohong untuk mengambil keuntungan bagi
diri sendiri. Supaya dianggap “hero”, padahal “ZERO”.
Tujuan
kita berteman adalah untuk bersosialisasi, temen curhat suka maupun duka, temen
jalan-jalan, temen kuliah, temen kesana kesini lah pokoknya. Yang bakalan
selalu menjadi orang pertama yang saya curhatin jika saya mengalami suatu
peristiwa dalam hidup saya (walaupun itu peristiwa ga penting, hehe..).
Untuk
hal-hal itulah kita berteman dan bersahabat. Jadi kalo sahabat yang sering
bareng sama kita adalah seorang pembohong, pasti rasanya risih ya. Sekali
seseorang ketahuan berbohong, kepercayaan untuk dia pasti uda ga 100%. Dia mau
curhat, kita udah ga percaya. Kalo kita yang mau curhat juga ga percaya, takut
di”ember”in kemana-kemana. Ga enak ya rasanya. Emank saya tidak merasa dirugikan
secara materi, tapi ini masalah kepercayaan =))
Nah
kalo sama temen uda ga percaya, ga nyaman, risih, berasa ga enak, lama kelamaan
pasti menjauh. Itulah saat-saat dimana seorang pembohong ditinggalkan teman.
Nah,
kemarin saya dapet artikel. Sekedar untuk wawasan aja mengenai “Pembohong
Patologis”. Apakah itu??
Pembohong
patologis adalah seseorang yang melebih-lebihkan cerita agar orang lain
terkesan. Sementara pembohong normal tau bahwa dia sedang berbohong, pembohong
patologis malah percaya pada kebohongannya sendiri, ini adalah gangguan mental
yang serius yang perlu mendapatkan perawatan untuk sembuh. Di sisi lain,
beberapa pembohong patologis tau mereka sedang berbohong, tetapi terus
melakukannya karena mereka mendapat imbalan dalam bentuk simpati, perhatian
ekstra, dan lain-lain.
Ciri-ciri
Pembohong Patologis adalah:
v Sering mengubah ceritanya
v Menjadi defensive ketika ditanya
v Berbohong tentang hal-hal kecil (hal-hal ga penting)
v Seringkali benar-benar percaya pada kebohongannya sendiri
v Melebih-lebihkan cerita sampai ke tingkat ektrim
v Pintar memanipulasi
v Tidak pernah mengaku salah
Nah
kalau udah gitu, gimana menghadapi para pembohong patologis, apalagi sang
pembohong patologis adalah teman kita sendiri. Berikut tips nya:
1.
Tahan
ucapan
Menghadapi seorang teman pembohong patologis pasti
rasanya ga tahan pengen tanya, kamu bohong ya, kok ceritamu beda, dan
sebagainya. Tapi karna dia teman, cobalah tahan ucapan, untuk menjaga hubungan
juga.
2.
Santai,
tidak usah ambil pusing atas segala perkataannya
3.
Jika
berani/sanggup, berilah nasehat baik
4.
Kurangi
frekuensi pertemuan
Karena jika suatu saat iman sedang lemah atau kondisi
kurang fit, maka tubuh akan mudah drop karena terus menerus melawan energy
negative dari pembohong
5.
Doakan
supaya dia cepat sembuh ^__^
4 komentar:
salam kenal re..
mw tanya, pa yg akan km lakuin klo itu sohibmu sndri? iya tw qta gk rugi.. tp psti da sesuatu yg ganjel kn...what will you do?
iya Vie.
Haduh gimana yah.. pasti brasa ga enak kalo punya temen ky gitu.
di atas udah aq kasih saran buat yang punya temen Pembohong Patologis. Tapi kalo aq sendiri yang ngalamin mah paling saya cuma bisa nglakuin yang poin 1,2, & 5
kalo memberi nasehat baik saya belum berani. Lagian juga udah sama2 dewasa kok, mustinya tau mana yang salah mana yang bener =)
wuah wuah,.. penyakit yang mengerikan....kalo aq juga puna temen kayak gitu.. smpe sekarang yang bisa q lakuin cuma silent:), menurutmu... aq harus gimana ya ma temenq itu...
Memang menghadapi temen itu susah-susah gampang. Ibarat disuruh milih pengin makan bakso ada coronya atau makan soto kebanyakan garam. jadi kita ga mau punya temen pembohong, tapi mau negor juga ntar malah bikin ribet persahabatan.
Jadi menurut saya mending didoain aja biar cepet sembuh :-)
Posting Komentar