Kamis, 17 November 2011

APEL VS LILIN


Di dunia ini ada 2 cara makan apel, yang pertama dikupas dulu kulitnya & yang kedua langsung digigit setelah  dicuci (atau mungkin ada yang malas mencuci dulu?? Hehe..)



Gini lho, kemarin saya baru tau (atau mungkin saya yang ketinggalan berita) bahwa kulit buah Apel seringkali dilapisi dengan lilin supaya tambah awet atau tidak cepat busuk.
Memang buah Apel mempunyai lapisan lilin sendiri. Tapi, lilin yang saya maksud di atas ya lilin yang biasa kita gunakan saat mati lampu, itu kata temen saya.  temen saya buktiin hal itu dengan mengerok kulit aple dengan menggunakan pisau. dan ternyata memang ada lilin-lilin yang terkelupas dari kulit apel. Jadi kalau makan buah Apel hanya dicuci kemudian langsung dimakan, sekarang hati-hati, bisa-bisa yang anda makan itu lilin, hoho..



Tapi ternyata setelah browsing-browsing di internet, saya dapet artikel di bawah ini:
Apabila anda sedang berada di kebun apel, coba petik satu apel langsung dari pohon lalu gosokan apel tersebut pada baju anda (atau pada kain).  Lihat apa yang terjadi, perhatikan bahwa apel tersebut menjadi mengkilap bukan? padahal cara yang sama bila kita lakukan pada mangga, jeruk, dukuh tidak akan membuat kulit buah-buahan tersebut menjadi mengkilap.  Kalau kilap apel bukan terjadi karean gosokan kain lalu darimana kilap tersebut? ternyata kilap tersebut adalah dari kulit apel itu sendiri yang memang mengandung lilin yang lalu karena digosok maka mengkilapkan kulit apel.
Mengapa kulit apel mengandung lilin? subhanallah, ternyata lilin tersebut berguna untuk melindung kadar air yang memang banyak didalam buah apel.  Tanpa lilin maka buah dan sayuran akan kehilangan kelembaban dan kadar airnya akan terus keluar dari pori2 kulit apel sehingga lama kelamaan buah tersebut menjadi lembek dan kering.
Setelah dipanen maka apel dicuci dan dibersihkan dengan cara disikat untuk membuang segala kotoran yang menempel pada kulitnya dimana tentu proses ini akan menghilangkan lapisan lilin natural tersebut.  Untuk tetap menjaga kesegaran apel maka pengemas apel pasti akan melakukan pemolesan lilin kembali pada apel tersebut.  Namun lilin tersebut bukanlah sembarang lilin seperti yang kita temukan seperti lilin penerang, lilin pemoles kendaraan dll.  Lilin yang digunakan adalah commercial grade wax atau food grade wax.  Dimana sekitar setengah kilogram lilin dapat digunakan untuk memoles sampai sekitar 160.000 buah atau sekitar 2 tetes lilin sudah cukup untuk melapisi 1 apel.
Pelapisan dengan lilin pada buah dan sayuran telah dilakukan sejak 1920.  Dimana bahan dari lilin tersebut terbuat bukan dari proses kimiawi melainkan dari bahan alami seperti Carnauba Wax, daun Palem Brasil, Candellia Wax, dari tanaman sejenis Euphorbia, Shellac jenis food grade yang terbuat dari sejenis kumbang di India dan Pakistan.  Bahan lilin tersebut juga yang dibuat untuk melapisi permen dan roti-rotian.  Anda sering melihat batang coklat berwarna mengkilap bukan? Itu juga bisa karena dilapisi lilin ini.  Kini anda tahu mengapa batang coklat akan melumat di mulut tapi tidak lumer di tangan.
Di amerika bahan lilin tersebut harus disertifikasi keamananan (untuk dikonsumsi) oleh badan yang khusus mengurusi konsumsi yaitu FDA (Food and Drug Administration).
Lilin komersial ini tidak mudah dihilangkan karena tetap melekat setelah buah dibersihkan tapi kalau diinginkan dapat dibersihkan dengan cara digosok dengan sikat utk sayuran pada air hangat-hangat kuku.  Menghilangkan lilin dengan mencuci dengan detergen sangat tidak dianjurkan.

Setelah baca artikel tersebut saya sedikit agak tenang. Tapi Cuma sedikit, hhe…karena memang dari dulu saya ga suka makan Apel tanpa dikupas. Memang lilin yang digunakan adalah lilin yang sudah mendapat sertifikasi di Amerika. But, in “here”,kita ga tau apa para pedagang buah itu pake lilin yang sudah disertifikasi atau lilin “yang belum disertifikasi oleh FDA”. Jadi, kembali ke pribadi masing-masing mau dikupas dulu atau tidak, atau mau dicucui pakai air hangat dulu juga boleh, yang jelas jangan sampai bahan-bahan yang berbahaya masuk ke tubuh kita, waspadalah..  ^_^

0 komentar:

Posting Komentar